VISI MISI SMP NEGERI 2 BANYUWANGI BERKARAKTER, BERPRESTASI, DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN

Kamis

UNBK 2018

Ujian Tahun Pertama UNBK Mandiri
SMP Negeri 2 Banyuwangi

    Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2018 berakhir tanggal 26 April 2018, bagi SMP Negeri 2 Banyuwangi tahun 2018 merupakan tahun pertama sekolah mengikuti UNBK mandiri, sebelumnya saat UNBK tahun 2017 sekolah bergabung dengan SMK Negeri Glagah Banyuwangi. Suksesnya pelaksanaan UNBK ini tidak terlepas dari peran serta masyarakat khususnya walimurid yang terkoordinasi dengan komite, memberikan sumbang pemikiran dalam swadaya menghadirkan 70 unit komputer dan 4 server. Dari total 96 unit komputer diantaranya terdapat 30 unit komputer milik laboratorium TIK dengan kondisi layak digunakan UNBK, sehingga sedikit banyak meringankan sekolah dan komite dalam menyiapkan perangkat komputer untuk ujian yang berbasis komputer.
    Sebelum pelaksanaan UNBK terlebih dahulu siswa dibekali materi kerohanian zikir dan doa dengan tujuan memberikan pemantapan spiritual siswa dengan harapan saat berada dalam posisi mengerjakan soal UNBK siswa semakin termotivasi  untuk tetap fokus dan berprestasi. Iringan zikir dan doa dilakukan pada 30 menit sebelum siswa masuk ruang dan kegiatan zikir dan doa dilakukan di mushola sekolah. Ada banyak yang tersampaikan dalam pengisian kerohanian di mushola sekolah diantaranya informasi tentang tata tertib UNBK, informasi terkait dengan kedisilinan siswa dalam ruang serta bagaimana membiasakan siswa untuk berzikir dan berdoa sebelum melaksanakan UNBK.
    Panitia UNBK juga menyiapkan 4 proktor yang terdiri dari 1 proktor utama dan 3 proktor yang mengoperatori server, serta 1 teknisi. Sama seperti sekolah lainnya kendala pelaksanaan UNBK di hari pertama adalah lambatnya respon server pusat dalam merilis TOKEN ujian, setelah ditelusur ternyata di hari pertama ujian diadakanya maintenance server pusat. Hari kedua tanggal 24 April kegiatan ujian lebih kondusif, hanya saja teknisi yang dibantu oleh 2 personil tambahan bekerja keras untuk melakukan perbaikan CPU. Sebagai salah satu langkah untuk memperlancar kegiatan UNBK, teknisi mengganti komputer yang bernasalah dengan komputer cadangan. Hari ketiga tanggal 25 April dan 26 April yang merupakan hari terakhir kegiatan UNBK lebih kondusif lagi karena pada saat ini perangkat komputer sudah stabil tanpa gangguan yang berarti.
    Berdasarkan kegiatan dan pantauan di lapangan, ada beberapa catatan penting proktor dan teknisi, yaitu:
  1. Stabilnya layanan Internet, Internet bisa dikatakan sebagai ujung tombak suksesnya UNBK dengan stabilnya signal internet berarti pintu menuju server pusat terbuka. Tidak sedikit untuk sekolah-sekolah yang berada di luar jangkauan signal internet, harus berusaha mencari cara mendapatkan signal internet bahkan harus menumpang di rumah masyarakat pun harus dilakukan
  2. Perangkat Komputer yang optimum, perangkat komputer mulai dari CPU, Monitor, Mouse dan Keyboard adalah beberapa hardware yang tidak bisa dianggap enteng. Meski pun masing-masing hardware ini memiliki fungsi sendiri-sendiri namun kejelian untuk memilih hardware yang baik harus juga diperhatikan karena berkaitan dengan layanan.
  3. Proktor dan Teknisi Tangguh, bisa dikata pelaksanaan UNBK hanya empat hari namun persiapannya harus disiapkan sematang mungkin, seorang proktor dan teknisi begitu pula harus dipersiapkan sebaik mungkin mengingat banyak dari tahapan-tahapan UNBK yang menguras tenaga dab fikiran, bahkan seorang proktor dan teknisi harus merelakan diri untuk meninggalkan kelas mengajar dan juga keluarga karena tanggungjawabnya harus sukses UNBK meskipun harus tidur di sekolah.
  4. Kerjasama dalam TIM, pelaksanaan UNBK sangat beda dengan mempergunakan kertas dalam kegiatan UNBK ini kerjasama TIM sangat dibutuhkan, jika di lihat inti dari TIM suksesnya UNBK hanyalah pada proktor dan teknisi, keberadaan ketua, sekretaris, bendahara, monitoring dan panitia sekolah lainnya lebih hanya pada tim sukses pendukung sehingga panitia UNBK setidaknya harus mampu mengimbangi kinerja proktor dan teknisi di lapangan.
Masih banyak masalah yang harus disempurnakan lagi berkaitan dengan kegiatan UNBK tahun-tahun mendatang, terutama pada saat berhentinya waktu penggunaan komputer. Bisa saja perangkat komputer tidak dimanfaatkan hingga satu tahun mengakibatkan masalah pada rusaknya hardware.
    Memikirkan tentang pasca UNBK harus difikirkan dengan serius terutama tentang apakah di tahun berikutnya komputer yang telah ada masih dapat digunakan untuk tahun tahun berikutnya?  Untuk itulah sekolah paling tidak melakukan pengelolahan jangka panjang perangkat komputer mulai dari terjaganya Hardware, Software dan Brainware yang merupakan tiga unsur tak terpisahkan dalam komputer.
Kegiatan Istighosah di SMP Negeri 2 Banyuwangi
Kegiatan Isthigosah SMP Negeri 2 Banyuwangi
Kegiatan zikir dan doa UNBK SMP Negeri 2 Banyuwangi
Kegiatan SImulasi UNBK SMP Negeri 2 Banyuwangi

   

Rabu

TIK Terdampak K13

UKK  CBT Terkendala Kemampuan
Mengoperasikan Komputer

    Berlakunya Kurikulum 2013 di sekolah terdampak pada tidakdiajarkanya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di sekolah menengah tingkat pertama, sebagai gantinya matapelajaran digantikan dengan prakarya. Meskipun dalam perjalanannya TIK masih di bacup dengan Permendikbud No. 45 Tahun 2015 tentang Peran Guru TIK dan KKPI, permendikbud ini hadir sebagai refisi dari permendikbud nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru TIK dan Guru KKPI Dalam Implementasi Kurikulum 2013 karena terdapat beberapa ketidaksesuaian dengan ketentuan yang berlaku dikarenakan tidak masuk dalam struktur K13.
    Peran Guru TIK yang semula tidak masuk dalam pelajaran di kelas hanya melakukan bimbingan terhadap guru dan di laboratorium komputer saja, dalam peraturan ini lebih menjelaskan secara rinci tugas pokok dan jumlah beban yang diberikan, sesuai yang diamanatkan dalam pasal 4 ayat 2 "Guru TIK mempunyai beban kerja membimbing paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per semester I (satu) atau lebih satuan pendidikan pada jenjang yang sama dan/atau lintas jenjang".
    Harapan hadirnya permendikbud dapat memberikan angin segar bagi guru TIK dan KKPI, namun di lapangan situasinya tidak sesuai harapan dan memunculkan multi tafsir. Tidak hanya berhenti pada salah tafsir saja, dalam perkembangan pendataan guru dalam sistem dapodik ternyata sering menjadi masalah terganjalnya guru TIK dan KKPI untuk mendapatkan SKTPP sehingga tidak sedikit setiap saat guru TIK dan KKPI harus bersiap gigit jari tidak menerima TPP.
    Dampak lain dari tidak adanya TIK di dalam struktur K13 berakibat pada tenaga pengajar yang mulai mengundurkan diri, dan pindah jalur mengajar/alih fungsi sesuai dengan ijazah sarjana yang di miliki. Bukan berarti guru TIK diam, guru TIK tetap berjuang dengan segala cara termasuk membentuk organisasi sebagai wadah perjuangan seperti IGTIKPGRI, AGTIKNAS.
    Saat ini dengan sistem ujian berbasis komputer untuk ujian nasional, tentunya guru TIK masih menjadi pusat suksesnya kegiatan ujian nasional walau pun banyak kendala terutama terbatasnya sarana serta kemampuan, karena perlu diketahui banyak dari guru TIK yang merupakan guru dari lintas mata pelajaran namun memiliki kemampuan lebih di bidang TIK sehingga guru yang memiliki spesifikasi kemampuan TIK dipercaya untuk mengajar TIK. Namun tidak sedikit pula guru TIK memang asli sarjana TIK bahkan sebagaian juga ada yang rela mengupgrade kemampuan untuk belajar lagi tentang TIK.
    Kekhawatiran ketika sekolah yang sudah melaksanakan K13 adalah guru masih harus melakukan pengenalan pada siswa yang akan mengikuti tes Computer Basic Test, karena perlu diketahui dengan diberlakukannya K13 secara automatis siswa dari sekolah dasar hingga menengah atas tidak akan mendapatkan materi TIK. Persoalan ini tidak bisa di anggap enteng begitu saja karena untuk posisi sekolah dengan kemampuan TIK dari siswa yang sama sekali belum mengenal mouse atau pun keyboard akan menjadi satu tantangan sendiri, kembali lagi TIK tetap harus diajarkan.
    Untuk itu terobosan-terobosan agar siswa K13 tidak gaptek adalah dengan melakukan pembimbingan sesuai dengan harapan tertuang di permendikbud, tentunya karena tidak masuk dalam struktur kurikulum berarti harus  jam efektif, bisa dilakukan di luar jam sekolah berupa kegiatan ekstra kurikuler atau menyisipkan di pembimbingan mata pelajaran tertentu yang membutuhkan kegiatan belajar di laboratorium TIK, misalkan siswa perlu browsing tentang negara-negara maju.
    Siswa kelas 7 dan 8 SMP Negeri 2 Banyuwangi di tahun pelajaran 2017/2018 ini merupakan dua kelas dengan kurikulum 2013 berbeda dengan kelas 9 yang masih mempergunakan KTSP. Dengan demikian perhatian spesial tertuju pada pemberian materi TIK  untuk kelas 7 dan 8. Semoga saja seusai UNBK tanggal 23 - 26 April nanti, guru pembimbing TIK dapat melaksanakan amanat permendiknas nomor 45 tahun 2015 dengan baik.