VISI MISI SMP NEGERI 2 BANYUWANGI BERKARAKTER, BERPRESTASI, DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN

Sabtu

TEMPAT MULIA BAGI ILMU

TEMPAT MULIA BAGI ILMU


Ilmu adalah sesuatu yang mulia. Artinya, ia juga memerlukan tempat yang mulia, yakni hati para pencari ilmu yang senantiasa bersih. Jika tidak, adanya ilmu tidak malah membawa kepada keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena ia tidak memberikan manfaat kepada penuntutnya. Nah berikut ini adalah beberapa sifat yang harus dimiliki oleh pencari ilmu, hingga diri mereka menjadi “rumah” ideal bagi ilmu itu sendiri.

AKHLAK MULIA
Murid yang baik adalah mereka yang senantiasa membersihkan hati dari akhlak yang tidak baik, seperti dengki, sombong, marah, atau merasa ta’jub terhadap dirinya.

MENGUTAMAKAN ILMU DIBANDING LAINNYA
Pencari ilmu hendaknya lebih menyibukkan diri kepada ilmu dibanding aktivitas-aktivitas dunia lainnya. Hal ini sesuai dengan sebuah ungkapan  para salaf, “Ilmu tidak akan memberikan sebagian darinya kepadamu, sebelum engkau memberikan semuanya kepadanya.”

TIDAK SOMBONG TERHADAP ILMU DAN GURU
Para murid wajib menghormati guru mereka. Sikap sombong terhadap ilmu dan guru  dapat menghalangi murid mendapatkan ilmu. Sebab karena ia merasa cukup dengan apa yang ia peroleh dan gengsi jika mengambil pengetahuan dari guru dan ilmu yang ia anggap rendah.

SABAR MENJALANI TINGKATAN-TINGKATAN KEILMUAN
Ilmu amatlah luas dank arena kelemahan manusia dan keterbatasan umur, kita tidak mampu menguasai banyak ilmu dalam waktu yang singkat, sehingga pencari ilmu hendaknya bersabar dalam melalui tingkatan-tingkatan dalam penguasaan ilmu.

MENGETAHUI ILMU YANG DIPRIORITASKAN
Dalam dunia pendidikan, ada banyak disiplin ilmu yang harus dipelajari. Hal ini menuntut kepada pencari ilmu untuk mengetahui mana ilmu yang harus dipelajari terlebih dahulu, disbanding ilmu yang lainnya.

ORIENTASINYA BENAR
Bagi pencari ilmu, niat baik sebelum mencari ilmu adalah hal yang perlu diutamakan. Hendaklah mereka mencari ilmu dalam rangka untuk wasilah mendekatkan diri kepada Allah, bukan untuk tujuan meraih materi, dan kedudukan di mata manusia atau untuk kekuasaan.

Sumber: edisi khusus suara hidayatullah 2011