VISI MISI SMP NEGERI 2 BANYUWANGI BERKARAKTER, BERPRESTASI, DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN

Sabtu

SUMPAH PEMUDA

Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.

Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin


SEBUAH HARAPAN UNTUK DIRENUNGKAN:
Pemuda harus tampil kuat dengan semangat solidaritasnya, teguh integritasnya, serta profesional dalam bidang pengabdiannya. 
  1. Solidaritas pada dasarnya mengandung nilai empati sosial yakni kemampuan merasakan penderitaan sesama dan kesadaran untuk berbagi rasa dengan orang lain. 
  2. Integritas ditandai dengan adanya keteguhan akhlak, moralitas, sikap berani, dan bertanggung jawab.
  3. Profesionalitas mengandaikan adanya etos kerja, kemanapuan inovasi, produktivitas, dan kemampuan berdaya saing. 
Ketiga pilar inilah; solidaritas, integritas, dan profesionalitas, yang perlu kita kembangkan sebagai modal terbesar bagi pemuda dalana mengokohkan nasionalisme dan memperkuat pembentukan karakter bangsa (nation and character building), demi menuju masa depan bangsa yang lebih sejahtera dan bermartabat.


by: Ahmad Amin Udin, S.Pd, S.ST

Rabu

ASAL USUL ISTILAH BLOG

MENELUSURI ISTILAH BLOG
oleh: Ahmad Amin Udin, S.Pd, S.ST

Antara blog dan website sangatlah berbeda tipis, ada beberapa kalangan yang menganggap blog adalah sebuah website, dan sebagian kalangan juga ada yang menganggap blog bukanlah sebuah website. Terlepas dari itu semua, kita hanya dapat membedakan antara blog dan website adalah dilihat dari:
  1. Komersial, website merupakan sebuah situs yang komersial (berbayar) sedangkan blog merupakan website yang gratis. Untuk saat ini blog juga menawarkan yang berbayar yang pada akhirnya menjadi sebuah website.
  2. Content/isi, lebih detail dan spesifik sebuah website memiliki arti khusus bagi sebuah perusahaan/instansi atau individu  sedangkan blog dibuat sebagai sarana mengungkapkan "rasa" pendapat, opini dan ide-ide.
Dua pendapat di atas adalah pendapat pribadi yang mewakili ungkapan pribadi dalam perbedaan mengenai istilah blog. Terlepas dari itu semua istilah blog berawal dari tahun 1997 dimana Jom Barger menciptakan istilah weblog yang diambil dari kata "logging the web". hingga tahun 1999, Peter Merholz menyebutkan istilah weblog sebagai wee-blog hingga dibuat pendek menjadi blog.
Pada Juli 1999 Blogger.com merupakan web service yang memungkinkan orang yang bahkan tidak memiliki kemampuan html sekalipun mampu menciptakan dan mengelola blog, pada saat inilah semakin tenarnya istilah blog, untuk saat ini semakin banyak web service yang menyediakan pembuatan blog/website gratis, seperti: webs.com, wordpress.com, web50.com, dsb.
 
sumber: http://bloggingly.com/sejarah-asal-usul-kemunculan-blog/

Sabtu

LULUSAN TAHUN 2011

 LULUS, MAU SEKOLAH KEMANA?
disampaikan oleh: Ahmad Amin Udin, S.Pd, S.ST
Memilih sekolah hendaknya dengan mengukur kemampuan, diantaranya adalah: ekonomi orang tua dan juga kemampuan daya pikir sang anak. Setiap anak memiliki bakat dan potensi yang berbeda. Tidak semestinya orang tua memaksakan pilihan sekolah kepada anak-anaknya. Secara ekonomi barangkali orang tua mampu ‘membeli’ bangku sekolah, tapi apa jadinya jika sang anak tidak bisa mengikuti pelajaran yang diberikan. Berikan kesempatan dan kepercayaan kepada anak untuk memilih sekolah. Arahkan dan berikan alasan yang bisa diterima jika pilihan mereka tak sesuai dengan harapan kita. Tidak selamanya baik juga jika anak diberikan kebebasan memilih sekolah sesukanya saja. Harus dimusyawarkan, dipilih dan dipilah plus minusnya.

Memilih sekolah hendaknya tidak hanya melihat status negeri atau swasta, juga bukan  menjadikan kemegahan gedung dan kelengkapan fasilitas sebagai tolak ukurnya. Jauh lebih penting adalah  yang  memberikan lingkungan dan pendidikan seperti yang kita inginkan. Kita ingin anak-anak kita tumbuh menjadi anak yang taqwa, cerdas, terampil sesuai slogan pendidikan di negeri kita.

Sekolah mana yang akan dipilih? Jangan asal favorit, jangan asal berfasilitas kumplit, jangan asal terlihat elit. Pilihlah sekolah yang bisa menghasilkan siswa siswi yang taqwa, cerdas dan terampil. Taqwa itu yang utama. Kecerdasan dan ketrampilan yang dilandasi ketaqwaan akan membawa kemaslahatan. Sebaliknya, kecerdasan dan ketrampilan tanpa dilandasi ketaqwaan, akan mendatangkan kemudharatan. Ketaqwaan tanpa disertai kecerdasan akan menjadi sesat. Tak akan bernilai apabila sesuatu termasuk ibadah dilakukan tanpa ilmu. Ketaqwaan dan kecerdasan akan mandul dan sekedar menjadi teori tanpa memiliki ketrampilan untuk mengamalkannya.
  

Selasa

MEMORY WISATA USING 31 MEI 2011

BERPISAH BUKAN BERARTI
PUTUS TALI SILATURAHIM


Suasana ceria dan haru mengiringi acara perpisahan untuk 6 guru SMP Negeri 2 Banyuwangi di Lokasi Wisata Using desa Kemiren Kab. Banyuwangi. Guru tersebut adalah: 
  1.   Drs. Soewarno, tugas baru di SMP Negeri 5 Banyuwangi
  2.  Sudai, S.Pd, tugas baru di SMK Negeri 1 Glagah
  3.  Drs. Ashari, tugas baru di SMP Negeri 1 Songgon
  4.  Bowo Pranoto, S.Pd, tugas baru di SMP Negeri 1 Banyuwangi
  5.  Iroe Soekartono Mahdi, M.Pd, tugas baru di SMA Negeri 1Giri
  6.  Dra. Siti Hanifah, memasuki masa pensiun pada bulan Juni 2011

Sekilas dalam sambutannya Bapak Kepala Sekolah Drs. Soebiyanto, M.Pd, terkesan dengan guru-guru SMP Negeri 2 Banyuwangi yang dapat menjaga kekeluargaan dan kekompakan sehingga dapat diselenggarakannya kegiatan perpisahan ini.
Yang lebih istimewa lagi adalah, dalam acara perpisahan ini bertepatan dengan hari ulang tahun bapak Kepala Sekolah yang disambut juga dengan koor lagu selamat ulang tahun.

Sabtu

TEMPAT MULIA BAGI ILMU

TEMPAT MULIA BAGI ILMU


Ilmu adalah sesuatu yang mulia. Artinya, ia juga memerlukan tempat yang mulia, yakni hati para pencari ilmu yang senantiasa bersih. Jika tidak, adanya ilmu tidak malah membawa kepada keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena ia tidak memberikan manfaat kepada penuntutnya. Nah berikut ini adalah beberapa sifat yang harus dimiliki oleh pencari ilmu, hingga diri mereka menjadi “rumah” ideal bagi ilmu itu sendiri.

AKHLAK MULIA
Murid yang baik adalah mereka yang senantiasa membersihkan hati dari akhlak yang tidak baik, seperti dengki, sombong, marah, atau merasa ta’jub terhadap dirinya.

MENGUTAMAKAN ILMU DIBANDING LAINNYA
Pencari ilmu hendaknya lebih menyibukkan diri kepada ilmu dibanding aktivitas-aktivitas dunia lainnya. Hal ini sesuai dengan sebuah ungkapan  para salaf, “Ilmu tidak akan memberikan sebagian darinya kepadamu, sebelum engkau memberikan semuanya kepadanya.”

TIDAK SOMBONG TERHADAP ILMU DAN GURU
Para murid wajib menghormati guru mereka. Sikap sombong terhadap ilmu dan guru  dapat menghalangi murid mendapatkan ilmu. Sebab karena ia merasa cukup dengan apa yang ia peroleh dan gengsi jika mengambil pengetahuan dari guru dan ilmu yang ia anggap rendah.

SABAR MENJALANI TINGKATAN-TINGKATAN KEILMUAN
Ilmu amatlah luas dank arena kelemahan manusia dan keterbatasan umur, kita tidak mampu menguasai banyak ilmu dalam waktu yang singkat, sehingga pencari ilmu hendaknya bersabar dalam melalui tingkatan-tingkatan dalam penguasaan ilmu.

MENGETAHUI ILMU YANG DIPRIORITASKAN
Dalam dunia pendidikan, ada banyak disiplin ilmu yang harus dipelajari. Hal ini menuntut kepada pencari ilmu untuk mengetahui mana ilmu yang harus dipelajari terlebih dahulu, disbanding ilmu yang lainnya.

ORIENTASINYA BENAR
Bagi pencari ilmu, niat baik sebelum mencari ilmu adalah hal yang perlu diutamakan. Hendaklah mereka mencari ilmu dalam rangka untuk wasilah mendekatkan diri kepada Allah, bukan untuk tujuan meraih materi, dan kedudukan di mata manusia atau untuk kekuasaan.

Sumber: edisi khusus suara hidayatullah 2011

SEBUAH RENUNGAN